Angin malam mengejek kesendiriannya
Sinar rembulan menertawakan kesepiannya
Namun ia masih berjalan
menyusuri pesisir yang tak bergigi
serta masih setia menyanyikan teori
dia melihaat dunia tak lagi indah
melainkan surga yang perlahan menjadi neraka
namun ada beberapa kisah
yang tak pernah tertulis di matanya
Akhir-akhir ini dia menghilang
kutanya tikus, kutanya ular, tak ada yang tahu
tiba-tiba telfonku berdering
"maaf ku tak bisa merajut kisah denganmu"
"aku kabur dari tuhan"
Senin, 25 Agustus 2014
Minggu, 24 Agustus 2014
Entahlah
matahari sore membakar udara
mengepisodekan merpati putih
yang melihat dikejauhan
keberagaman, kedamaian, keindahan
yang terkoyak nafsu-nafsu manusia
yang melihat dikejauhan
keberagaman, kedamaian, keindahan
yang terkoyak nafsu-nafsu manusia
mengilustrasikan buruh
menghalusinasikan penderitaan nelayan
mengencingi mimpi-mimpi petani
dan merobek-robek harapan minoritas
menghalusinasikan penderitaan nelayan
mengencingi mimpi-mimpi petani
dan merobek-robek harapan minoritas
tuhan, mengapa kau pergi?
kembalilah!, kami merindukan mu
kami merindukan harmoni
yang kau nyanyikan
saat fajar mulai tenggelam
kembalilah!, kami merindukan mu
kami merindukan harmoni
yang kau nyanyikan
saat fajar mulai tenggelam
Luka Pikiran
menulis kesepian memang mudah
menghapus keramaian, dia belum bisa
kehilangan hati membuatnya terlupa
bahwa hidup adalah balerina
yang bergerak, maju, dan berirama
sehari-hari dia meneropong kehidupan
tapi dari lubang semut pemikiran
berhari-hari matanya sayu
berbulan-bulan kamarnya penuh
dengan buku-buku retrorika kehidupan
hingga kilau pisau mebisikinya
"aku dekat dengan tuhan"
dia segera menhunus
dan berkata
"tuhan, ku debat pemikiranmu"
menghapus keramaian, dia belum bisa
kehilangan hati membuatnya terlupa
bahwa hidup adalah balerina
yang bergerak, maju, dan berirama
sehari-hari dia meneropong kehidupan
tapi dari lubang semut pemikiran
berhari-hari matanya sayu
berbulan-bulan kamarnya penuh
dengan buku-buku retrorika kehidupan
hingga kilau pisau mebisikinya
"aku dekat dengan tuhan"
dia segera menhunus
dan berkata
"tuhan, ku debat pemikiranmu"
Hampa
lorong sunyi kampus mengigil
menyanyikan sebuah episode komedi
antara idealisme dan realita
lorong ramai pasar terdiam
melihat kucing hitam bersajak
antara makan dan kerja
menghapuskan tinta memang sulit
melukis peluh juga membelit
saat seorang penyair datang
dan meminum pil merah
Malang-AG2.25-8-14
menyanyikan sebuah episode komedi
antara idealisme dan realita
lorong ramai pasar terdiam
melihat kucing hitam bersajak
antara makan dan kerja
menghapuskan tinta memang sulit
melukis peluh juga membelit
saat seorang penyair datang
dan meminum pil merah
Malang-AG2.25-8-14
Langganan:
Postingan (Atom)